Total Pageviews

Saturday, August 31, 2013

Aisyah Putri Az-Zahra

Alhamdulillahirrabilalaimin . . .
Kalimat itulah yang terucap  dari bibir ibu saya saat mendengar kelahiran bayi perempuan cantik yang telah lahir ke dunia tepatnya tanggal 17 Agustus 2013-Sabtu  tepat pukul 13.00 WIB. Setelah melewati proses panjang di RSUD RA. Basoeni, kakak perempuan pertama saya akhirnya dapat bernafas lega. Sejak Jumat pagi, Kakak saya memang telah dirujuk ke rumah sakit lantaran guncangan di perutnya sudah mulai dirasakan. Tanda-tanda akan melahirkan pun sudah muncul pagi itu sejak subuh. Akhirnya, Ayah pun bergegas untuk meminta surat rujukan Bidan setempat dengan ditemani kakak ipar saya. 

Pagi itu...
Ba'da subuh, ibu dan ayah sudah mempersiapkan semuanya. keperluan apa saja yang akan dibawa untuk menuju rumah sakit. Berhubung keperluan itu sudah lama dipersiapkan, akhirnya saat akan melahirkan pun keperluan tinggal dibawa saja. Sekadar informasi saja, buat nambah pengetahuan... keperluan yang dibawa saat akan melahirkan di rumah sakit itu yang pasti baju bayi, bedong bayi (Jawa),  popok bayi, sarung tangan dan kaos kaki bayi, handuk bayi, peralatan bayi (bedak, minyak, baby oil kalau perlu), Sewek (Jawa), dan yang pasti keperuan untuk sang ibu. 
Namanya orang desa, tiap ada hajatan atau kabar gembira, pasti ramai suasanya. Inilah yang sering saya kagumi saat tinggal di desa. Rasa kebersamaannya itu selalu ada. Kalo di ITS saya bisa nyebutnya Rasa Integralistik nya itu tinggi banget, hehe #lebay dah. Pagi itu, rumah saya penuh dengan kedatangan tetangga dan sanak saudara yang ingin melihat keadaan kakak saya. hehe... maklum saja ini merupakan cucu pertama dari ibu saya. 

Setelah Bidan setempat memberi surat rujukan, akhirnya kami sekeluarga pun berangkat ke RSUD. RA. Basoeni, Gedeg-Mojoerto...

Jumat malam, tepatnya tanggal 16 Agustus 2013 kakak saya yang sudah berada di dalam ruang bersalin RSUD RA.Basoeni ternyata masih belum melahirkan sang bayi. Kami sekeluarga pun sempat dibuat dag-dig-dug menunggu proses kelahirannya, apalagi melihat kondisi kakak saya yang seperti itu membuat ibu saya yang memiliki riwayat penyakit darah tinggi semakin bingung. Sampai Jumat sore, kakak saya masih menunjukkan pembukaan 4 (baru tahu kalau orang hamil saat mau melahirkan pake pembukaan juga :D ). Saya memang masih belum mengerti dan merasakan bagaimana sakitnya saat proses melahirkan. Ini pun baru pertama kalinya saya masuk ke ruang bersalin menemani kakak saya. Di dalam ruangan itu, ayah terus menerus menuntun kakak saya agar tetap bersholawat nabi sebagaimana yang telah disunnahkan saat hari Jumat....

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)
Bukan karena hari itu bertepatan hari Jumat, ayah saya memang senantiasa mengingatkan saya agar senantiasa bersholawat nabi. Ketika saya hendak ujian pun ayah tak lupa memyuruh saya memperbanyak membaca sholawat nabi. #ini baru so sweet...

Perjuangan belum berakhir nak...
Kakak saya sempat meminta pulang, bahkan berkali-kali karena tidak kuat menahan sakitnya. Tapi, ayah saya masih sabar dan memberikan motivasi. Dan bukan hanya di sinetron saja, saya melihat bagaimana ekspresi ibu-ibu yang akan melahirkan. Saya yang melihat langsung pun sempat dibuat ketawa, betapa tidak... ayah saya yang berada disamping kakak saya sempat dijambak telinganya dan dicakar tangannya. Mungkin saking sakitnya kali yaa.... Saya yang juga berada di samping ayah hanya bisa mengusap keringatnya dan memberikan udara disekitar wajahnya alias ngipasi (Jawa). 
Di dalam ruangan kecil itu, perasaan sedih, takut, gembira sudah tidak karu-karuan. Kejadian lucu pun sempat terjadi di tengah-tengah ketegangan yang terjadi. Kakak saya yang emosinya sempat naik turun saat proses melahirkan masih sempatnya ngidam. Ini memang tidak aneh buat ibu-ibu yang sedang hamil. Masalahnya saat itu adalah, kakak saya ngidamnya tidak tahu waktu. Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Ngidamnya memang tidak aneh, kakak saya hanya ingin makan donat malam itu. 
Akhirnya, saya yang saat itu masih di dalam ruangan pun keluar dan memberi tahu kakak laki-laki saya untuk segera membelikan donat. Sebelum berangakat, kami memang tidak yakin akan menemukan donat di tengah malam. Apalagi rumah sakit ini bisa dibilang masih jauh dari pertokoan. Tapi, bismillahirrahmanirrohim saja lah :)

Akhirnya setelah melewati proses yang lama (tawar-menawar dengan pemilik toko), kakak saya pun bisa membeli donat itu. Maklum saja, sudah malam dan toko memang akan ditutup. hehe...

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB... akhirnya saya tidak bisa menahan rasa kantuk saya. Di teras rumah sakit itu lah saya terlelap dalam tidur saya. 

Adzan Subuh sudah berkumandang
Adzan subuh sudah berkumandang,tapi tangis bayi belum terdengar. Setelah sholat subuh, saya pun kembali lagi menengok keadaan kakak saya. Kali ini memang sudah mengalami peningkatan. Bidan yang menangani kakak saya mengatakan pembukaannya sudah mencapai 6. Kelegaan memang belum berakhir. Tapi apa salahnya kita mengucapakan syukur atas apa yang telah diberikan. 
Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah berdoa. (HR.Ath-Thabrani)
Alhamdulillahirabbilalamin ...

17 Agustus 1945...ups salah 17 Agustus 2013
Kakak saya memnag tidak mengira jika sang bayi akan lahir tepat di hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 64. Saat check-up dan USG pun memang tidak ada tanda-tanda jika bayi akan lahir 17 Agustus 2013. Dokter hanya memperkirakan sebelum hari raya idul fitri atau 4 hari setelah hari raya idul fitri. Tapi, sampai hari H tiba pun memang belum ada tanda-tanda melahirkan. Inilah yang seharusnya kita perhatikan, Dokter hanya bisa memperkirakan tapi Allah jua lah yang akan menentukan. Janganlah mendahului Allah dan Rasul-Nya. Hari itu tepatnya hari Sabtu kami sekeluarga berharap Allah mengizinkan bayi itu lahir ke dunia.

Atas izin Allah...
Pagi itu, kami masih menunggu...menunggu ...dan berdoa... Dengan sabar dan siaga kakak ipar saya menemani kakak saya di dalam ruang bersalin. Semoga kelak kita juga mendapatkan perhatian seperti itu. hehe... Setelah proses panjang, akhirnya kakak saya memutuskan untuk melahirkan dengan bantuan operasi. Meskipun sejatinya seorang ibu pasti menginginkan proses melahirkan normal. Karena riwayat penyakit dan tenaga kakak saya memang sudah tidak kuat lagi untuk melahirkan normal. Kakak ipar saya yang telah berunding dengan keluarga pun akhirnya menandatangani surat dari bidan agar operasi bisa dilakukan sesegera mungkin.

Menunggu itu bagian dari proses
Setelah sholat dhuha, akhirnya jam 11.00 WIB, bidan menyuruh agar keluarga menyiapkan keperluan bayi. Saya mengira operasi akan segera dilaksanakan. Ternyata tidak, kakak saya hampir menunggu selama 1 jam lebih untuk masuk ke ruangan operasi. Menunggu itu sudah bagian dari proses... Saya sempat melihat kondsi kakak saya sebelum akhirnya dimasukkan ke ruangan operasi. Ya... seperti itulah (pasti sudah tahu),tidak perlu dibahas ya...

Inilah pahala yang dijanjikan itu Kak...
Sungguh besar pahala bagi wanita-wanita yang sedang hamil, menyusui dan mereka yang sedang mengasuh anak, sebagaimana Rasullulah SAW telah
bersabda dalam hadisnya :
"Apakah salah seorang diantara kamu senang, hai kaum isteri, kalau kamu sedang mengandung dari hasil hubungan dengan suaminya, sementara suaminya merasa senang, sesungguhnya perempuan yang sedang hamil memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang sedang berpuasa sambil berperang dijalan Allah. Apabila mencapai pincak rasa sakit mendekati melahirkan, semua penduduk langit tidak ada yang tahu perkara apa yang disamarkan baginya, berupa ketenangan batinnya. Apabila telah melahirkan, maka tidak ada tetes air susu yang keluar dari susu ibunya dan tidaklah si bayi menghisap air susu ibunya, kecuali pada setiap tetesan isapan dicatat sebagai satu kebaikan. Jika diwaktu malamnya ia terjaga maka ia memperoleh pahala, bagaikan pahala memerdekakan tujuh puluh budak yang di merdekakan dijalan Allah secara ikhlas. (
diriwayatkan oleh Hasan bin Sufyan dan Thabrani, Ibnu Asakir dari Salamah)

Beruntunglah bagi wanita-wanita solikhah yang mengasuh anaknya dengan baik lagi ikhlas. Serta beruntung pulalah bagi suami yang memilikinya, ibaratkan ia telah memiliki mutiara di dalam rumahnya yang menghiasi
dan mengobati hati . . . .
Wallahua'lam.

Alhamdulillah ya Allah...
Setelah menunggu kedatangan dokter yang akan mengoperasi kakak saya, akhirnya setelah adzan dhuhur berkumandang. tidak lama kemudian dokter yang kami tunggu pun turun dari mobilnya. Sebelumnya Bidan yang ada di rumah sakit sudah memberi tahu jika dokter akan datang terlambat. Bukan karena hari itu tanggal merah, tetapi lantaran sang dokter yang juga sedang melakukan operasi di tempat praktiknya. Kami pun menunggu di depan lorong ruang operasi. Kami sempat dibuat tercengang lantaran operasi yang telah berlangsung tidak memakan waktu yang cukup lama. Subhanaallah...  Kalau tidak salah, hanya butuh 15 menit untuk operasi kelahiran bayi tersebut. Akhirnya dokter pun memanggil keluarga dari saudari Aprilliya  (kakak perempuan saya). Kami bergegas menemui dokter yang saat itu telah keluar dari ruang operasi dan memberikan resep obat yang harus diambil di apotik. Keterkejutan kami bukan soal hal itu, tapi ketika dokter tersebut berbicara ," bayi sudah berada di ruangan bidan utama, silahkan jika ingin melihat keadaan bayinya tapi jangan lupa salah satu mengambil resep di apotik" . Ibu sempat bertanya, bayinya laki-laki atau perempuan dok?. Dokter pun menjawab dengan tersenyum, "cewek buk ". Ibu dengan bahagianya berlali menuju ruangan dimana bayi itu diletakkan. Di dalam hati saya pun terucap penuh syukur yang tak terkira kepada Allah Azza Wa Jalla :')
Karena dibalik kesulitan, pasti ada kemudahan :)


Setelah bayi kecil dan mungil itu lahir, akhirnya atas izin Allah kakak saya memberikan nama yang indah untuknya "Aisyah Putri Az-Zahra" yang mengandung arti bahwa "Aisyah" semoga kelak akhlaknya seperti akhlah dari Ibunda Aisyah . "Putri" layaknya putri yang cantik dan anggun akhlaknya."  Az-Zahra " yang berarti suci. untaian doa pun tak lupa dipanjatkan agar bayi kecil ini kelak menjadi Putri yang Sholihah dan dicatatkan sebagai penghafal Al-Quran. Karena setiap nama adalah doa, maka berikanlah nama terbaik untuk buah hati kita nantinya. Aamiin...


Semoga Bermanfaat dan Menjadi Inspirasi Buat Kalian ^^